Ternyata, ada berbagai jenis talang air yang digunakan untuk bangunan. Talang berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari atap ke saluran pembuangan. Hal ini bertujuan agar air tidak menggenang sehingga tidak merembes dan menyebabkan kebocoran.
Baca Juga: Begini Penyebab dan Cara Mengatasi Dinding Rembes Air Hujan
Dengan talang air, beban bagian atap untuk menahan air berkurang sehingga bangunan lebih tahan lama. Pembuatannya diletakkan di bawah atap agar aliran air dari atas langsung bisa ditampung. Talang air dibuat mengelilingi sehingga mencakup semua bagian.
Setiap rumah atau bangunan menggunakan bahan berbeda sesuai permintaan pemilik. Pembuatannya disesuaikan juga dengan besar kecilnya beban tampungan supaya aman pada saat memasuki musim penghujan.
Jenis Talang Air yang Umum Digunakan
Berdasarkan bahan yang digunakan terdapat 3 jenis talang air. Masing-masing memiliki kelebihan, disesuaikan dengan bentuk, besar kecil bangunan serta tujuan penggunaannya, berikut penjelasannya.
1. PVC
Kelebihan dari jenis talang air ini adalah harga terjangkau ekonomis untuk rumah pribadi. Bahannya ringan dan mudah dibentuk sehingga pemasangannya mudah dan menghemat waktu. Tak hanya itu, ukurannya beragam sehingga fleksibel disesuaikan keliling bangunan.
Namun, Anda perlu menyiapkan dana untuk maintenance. Hal ini dikarenakan bahannya dominan plastik, sehingga mudah rusak akibat perubahan cuaca. Usia pakainya maksimal hanya tiga tahun. Lebih dari itu, bahan PVC akan rapuh dan mudah patah.
2. Talang Bahan Logam
Jenis talang air ini dibuat dari material seng, alumunium, dan galvalum. Anda bisa membelinya dalam bentuk lembaran kemudian pada pemasangan bisa dipotong atau dibentuk sesuai ukuran.
Harganya terjangkau masih fleksibel ketika dipasang, namun karena berbahan logam bisa teroksidasi dan berkarat akibat panas hujan bergantian. Untuk mengatasinya Anda bisa menambah lapisan cat atau memilih logam berkualitas.
3. Talang Beton
Jenis talang air ketiga adalah beton. Jenis ini banyak digunakan pada atap gedung bertingkat karena menampung kapasitas air dalam jumlah banyak. Talang beton diklaim lebih aman dan mampu bertahanan hingga puluhan tahun.
Kekurangannya, talang beton tergolong mahal, banyak membutuhkan bahan, dan pembuatannya memerlukan lebih banyak waktu. Namun, talang beton tidak memerlukan maintenance secara berkala jadi sebenarnya lebih efisien.
Cara Membuat Talang Cor Beton
Anda harus menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Cetok, kawat cor, papan, semen, pasir, dan air merupakan material yang perlu disiapkan. Selanjutnya mulai pengerjaan dengan cara sebagai berikut.
1. Perancangan dan Penghitungan Ukuran
Buat rencana pengerjaan dengan perhitungan bentuk, posisi terhadap terhadap bangunan rumah dan pagar. Sesuaikan ukuran keseluruhan baik panjang saluran, lebar atau kedalamannya dengan kebutuhan bahan.
2. Siapkan Besi sebagai Rangka
Siapkan besi sebagai rangka atau struktur cor beton. Gunakan besi ukuran 12 mm untuk bentangan. Lalu, bagian sekat gunakan bentuk U ukuran minimal 10 mm kerenggangan sebesar 10 mm.
3. Mulai Pengecoran
Pengecoran dengan perbandingan semen, kerikil, dan pasir sebesar 1:3:3. Campurkan hingga merata, kemudian aplikasikan langsung. Setelahnya, tambahkan cairan semen sebagai pelapis, lalu diamkan minimal 24 jam hingga kering.
4. Tambahkan Pelapis Anti Bocor Berbahan Semen dan Screed Dilanjutkan dengan Cat Pelapis Dak Beton untuk Proteksi Maksimal
Setelah cor kering, segera lapisi dengan lapisan anti bocor berbahan semen untuk menambah perlindungan seperti AM 122. Setelah lapisan kering, tutup dengan menggunakan screed. Perhatikan kemiringan permukaan supaya tidak menimbulkan genangan. Setelah itu, lapisi dengan cat pelapis dak, AM 115 supaya tahan lama dan tidak bocor.
Dengan penambahan cat pelapis dak AM 115, Anda bebas maintenance selama 5 tahun. Setelahnya, Anda hanya perlu mengecek kondisi cat pelapis dan melakukan pengecatan ulang apabila ada keretakan tanpa perlu perombakan dari awal.
Produk AM 122 merupakan pelapis anti bocor berbahan dasar semen yg diletakkan di bawah lapisan permukaan dengan kelebihan daya rekat kuat, pengaplikasian mudah, kedap air, serta tahan lama. Semua pelapis anti bocor berbahan dasar semen tidak disarankan terpapar sinar matahari langsung, karena akan mempengaruhi kualitas produknya. Produk ini cocok untuk area basah atau terendam air, seperti kolam renang, dak beton, kamar mandi, basement, dinding luar, serta bak penampung air (ground water tank).
Pelapis Dak Beton AM 115 diformulasikan khusus untuk mengatasi kebocoran dak. Pelapis ini memanfaatkan inovasi dari polyurethane-acrylic sehingga bisa dimanfaatkan untuk papan semen, beton, GRC, dinding bata, gypsum, kayu, logam, dan jenis permukaan lainnya. Penting memilik cat pelapis yang bisa digunakan pada berbagai jenis permukaan, karena sambungan atap dan dak biasanya dari dua atau lebih material yang berbeda, sehingga penting untuk memilih cat pelapis yang bisa merekat kuat ke berbagai jenis bahan penutup atap.
Baca Juga: Cegah Tembok Rembes Air dengan Pelapis Anti Bocor dari AM
Kedua produk unggul di atas bisa Anda pesan secara online melalui website AM. Anda bisa sesuaikan dengan kebutuhan sesuai jenis talang air yang digunakan pada bangunan. Baca lebih banyak tips seputar konstruksi rumah di sini. Untuk mendapatkan produk AM yang cocok, Anda bisa klik halaman produk atau Anda bisa langsung hubungi kami untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut di sini.